Siaran Pers - 25 Agustus 2025
Dibuat oleh Admin - pandi.id
Busan, Korea Selatan – Dua anak muda Indonesia kembali menorehkan prestasi membanggakan di ajang internasional. Revaldy Dwi Hendrian dan Alfiah Rizqi Ramdhini, keduanya merupakan alumni Indonesia Digital Governance Academy (IDIGA) 2024, terpilih untuk mengikuti Asia Pacific Internet Governance Academy (APIGA) 2025 yang diselenggarakan pada 18–22 Agustus 2025 di Grand Josun, Busan, Korea Selatan.
APIGA adalah program tahunan yang diinisiasi oleh ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) bekerja sama dengan Korea Internet & Security Agency (KISA). Forum ini dirancang khusus untuk membekali generasi muda dari kawasan Asia Pasifik dengan pemahaman mendalam tentang tata kelola internet. Selama lima hari penuh, para peserta mengikuti rangkaian sesi interaktif, diskusi panel, simulasi kebijakan, dan latihan kolaborasi yang mencerminkan dinamika nyata pengambilan keputusan di level global.
Partisipasi Indonesia tahun ini semakin istimewa karena diwakili oleh dua alumni IDIGA 2024 yang sebelumnya telah melalui proses seleksi ketat di tingkat nasional. IDIGA sendiri merupakan inisiatif PANDI yang bertujuan menyiapkan kader-kader muda untuk memahami dan ikut terlibat dalam tata kelola internet. Dengan kurikulum yang memadukan teori dan praktik, IDIGA memberikan bekal pengetahuan sekaligus pengalaman bagi anak muda untuk tampil percaya diri di forum internasional seperti APIGA.
Revaldy Dwi Hendrian hadir sebagai representasi dari PANDI dengan semangat membawa suara Indonesia ke kancah Asia Pasifik. Keikutsertaannya tidak hanya menjadi bentuk pengakuan atas kapasitasnya sebagai alumni IDIGA, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menyerap pengetahuan baru, memahami praktik terbaik dari negara lain, serta membangun jejaring internasional yang akan berguna bagi pengembangan ekosistem internet di Indonesia.
Sementara itu, pencapaian luar biasa ditorehkan oleh Alfiah Rizqi Ramdhini, yang berhasil meraih Outstanding Performance Award pada APIGA 2025. Penghargaan ini diberikan kepada peserta dengan performa terbaik dalam keterlibatan diskusi, kualitas argumentasi, hingga kontribusi ide selama program berlangsung. Prestasi Alfiah menjadi bukti bahwa anak muda Indonesia memiliki kapasitas yang setara bahkan unggul dibandingkan rekan-rekan mereka dari negara lain di kawasan Asia Pasifik.
Kegiatan APIGA 2025 mengangkat berbagai isu strategis yang tengah menjadi sorotan dalam tata kelola internet global. Beberapa di antaranya adalah tantangan keamanan siber, pengelolaan domain, kebijakan data pribadi, serta penerapan pendekatan multistakeholder dalam merespons perkembangan teknologi digital. Melalui forum ini, peserta diajak untuk tidak hanya memahami konsep, tetapi juga mempraktikkan langsung proses pengambilan keputusan yang inklusif dan berbasis konsensus.
Keterlibatan Revaldy dan Alfiah dalam diskusi-diskusi tersebut memperlihatkan kesiapan generasi muda Indonesia untuk ikut serta dalam percakapan global. Kehadiran mereka tidak hanya memperkuat representasi Indonesia di forum Asia Pasifik, tetapi juga memperkaya perspektif yang dibawa ke meja diskusi. Hal ini penting agar isu-isu yang relevan dengan kondisi Indonesia turut diperhatikan dalam rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari APIGA.
Prestasi ini juga menegaskan efektivitas program IDIGA yang diselenggarakan PANDI. Sejak diluncurkan, IDIGA telah menjadi wadah penting untuk memperkenalkan tata kelola internet kepada generasi muda Indonesia. Dari IDIGA 2024, Revaldy dan Alfiah berhasil menunjukkan komitmen dan kompetensi mereka, hingga akhirnya dipilih untuk melangkah ke APIGA 2025. Keterhubungan antara IDIGA dan APIGA menunjukkan adanya kesinambungan pembinaan dari tingkat nasional ke internasional.
Lebih jauh lagi, capaian Alfiah yang membawa pulang penghargaan internasional menjadi inspirasi bagi peserta IDIGA berikutnya. Ia menjadi contoh nyata bahwa kesempatan yang diberikan oleh IDIGA dapat menjadi pintu gerbang menuju pencapaian global. Sementara itu, partisipasi Revaldy juga menjadi modal penting bagi PANDI untuk terus mendorong keterlibatan anak muda dalam tata kelola internet sebagai bagian dari pembangunan ekosistem digital Indonesia.
PANDI berharap bahwa keberhasilan dua perwakilan ini akan memotivasi lebih banyak generasi muda untuk terjun ke bidang tata kelola internet. Suara dan kontribusi anak muda sangat penting dalam merancang masa depan internet yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Melalui partisipasi aktif di forum-forum internasional, Indonesia dapat terus memastikan bahwa kepentingan nasionalnya terwakili, sekaligus memberikan kontribusi berarti bagi perkembangan internet di tingkat global.
Dapatkan informasi terbaru dari kami