BerandaBerita & WawasanSiaran Pers

Siaran Pers - 29 Juli 2025

Mendorong Ketahanan Infrastruktur Internet Nasional Lewat Workshop DNS dan DNSSEC

Dibuat oleh Admin - pandi.id

Featured Mendorong Ketahanan Infrastruktur Internet Nasional Lewat Workshop DNS dan DNSSEC

Jakarta, 29 Juli 2025 - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), menggelar Workshop DNS dan DNSSEC pada 29–30 Juli 2025 di Novotel Jakarta Cikini. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Indonesia Digital Security Governance Training (IDSEC-GT) 2025, yang bertujuan memperkuat pemahaman teknis dan tata kelola sistem nama domain yang menjadi fondasi utama ekosistem internet.

 

Workshop ini menghadirkan pelatihan mendalam dari Champika Wijayatunga, Technical Engagement Director ICANN untuk Asia Pasifik, dan diikuti oleh 30 peserta dari 9 kementerian/lembaga termasuk KemenPAN-RB, Kemenkumham, Kemenkeu, Kominfo, TNI, Polri, BSSN, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan serta Kementerian Koordinator Bidang pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Agenda workshop kali ini merupakan agenda lanjutan dari pre-workshop yang sebelumnya sudah dilakukan di tanggal 22 juli 2025 secara daring dan diikuti oleh 163 peserta dari kalangan instansi pemerintah.

 

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Dewan Pengurus PANDI, John Sihar Simanjuntak, yang menekankan bahwa DNS adalah pilar utama dalam struktur internet. “DNS bekerja dalam sistem kolaboratif yang kompleks karena melibatkan banyak operator global. Kerja sama dan pemahaman mendalam terhadap sistem ini penting, apalagi dalam menghadapi meningkatnya serangan terhadap infrastruktur DNS,” ujar John. Ia menambahkan bahwa sebelum berbicara mengenai solusi canggih seperti blockchain DNS, pemahaman dasar tentang cara kerja DNS dan bagaimana mengelolanya secara aman adalah fondasi utama yang harus dikuasai terlebih dahulu.

 

Sambutan kedua disampaikan oleh Maureen Marbun yang mewakili Komdigi menyoroti bahwa DNS sering kali bekerja secara senyap dan hanya disadari ketika terjadi gangguan. “Kerentanan DNS berdampak tidak hanya pada individu, tetapi juga pada sistem nasional. DNSSEC hadir sebagai lapisan pengaman tambahan yang dapat mencegah manipulasi dan memastikan data DNS sampai ke pengguna dengan keaslian terjaga,” katanya. Ia berharap para peserta memanfaatkan sesi diskusi yang disediakan untuk memperdalam pemahaman serta berbagi pengalaman teknis lintas institusi.

 

Stakeholder Engagement Manager ICANN untuk Asia Pasifik, Athena Foo, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang kuat antara ICANN, PANDI, dan Komdigi. Menurutnya, pelatihan ini penting karena mengisi celah dalam edukasi publik tentang bagaimana internet sebenarnya bekerja. "PANDI adalah mitra kunci dalam berbagai kegiatan ICANN, termasuk dalam penyelenggaraan APAC DNS Forum. Kami juga sangat mengapresiasi kehadiran Champika sebagai pelatih teknis,” ungkap Athena. Ia mendorong agar seluruh peserta tak hanya belajar dari materi pelatihan, tetapi juga dari satu sama lain.

 

Agenda workshop mencakup sesi teori dan praktik, termasuk hands-on lab exercise mengenai konfigurasi resolver DNS, deployment DNSSEC, dan simulasi ancaman terhadap sistem DNS. Peserta juga dibekali dengan materi teknis seperti penggunaan dig, konfigurasi recursive resolver menggunakan BIND dan Unbound, serta setup authoritative DNS server dan DNSSEC signing.

 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan kapasitas teknis institusi-institusi strategis dalam mengelola DNS dan mengimplementasikan DNSSEC semakin kuat, sehingga ketahanan infrastruktur internet Indonesia dapat terjaga di tengah ancaman siber yang terus berkembang.

 

Bagikan

Anda mungkin tertarik pada konten berikut ini

Subscribe

Dapatkan informasi terbaru dari kami

© 2025 PANDI - PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA. All rights reserved